Pernah terpikir oleh ku, ketika menjajahi pelampuan kalam ilahi yang indah ini, akankah aku bisa mencengkramnya lewat ingatan ini, dan mematrinya pada qalbu ini, sungguh besar godaan yang mesti ku hadapi, serasa ku takkan sanggu melampui, bila hanya dengan bermalas ria
Kemudian kutemukan pesan dalam diri dan motivasi bahwa sudah dikatakan oleh Imam az-Zahabi di dalam kitab Siyaru ‘Alam an-Nubala dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata: “Hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah, karena ia merupakan pangkal dari segala sesuatu. Berjihadlah, karena ia merupalan dalil-dalil ke-Islam-an. Dan hendaklah kalian mengingat Allah dan membaca al-Quran, karena ia merupakan Ruh-mu di Ahli langit dan zikirmu di Ahli bumi.” (Nuzhatul Uqala’ Tahzib Siyaru ‘Alam an-Nubala: 2/247)
Penghafal Al-Qur’an terbaik adalah ia yang selalu menjaga hafalannya sesibuk apapun dia dan dimanapun dia. Dialah Al-Hafizh (Penghafal) sesungguhnya. Namun siapa yang hanya mengumpulkan hafalannya selama di Pesantren dan ketika ia keluar, hafalannya pun habis tak terjaga maka dia hanyalah Al-Jami’ (Pengumpul Hafalan).
Hifzhul Qur’an adalah program modal hayat, tidak akan berhenti sebelum hafal, tidak berhenti juga sesudah hafal. Tidak berhenti sebelum faham, tidak berhenti juga saat mengamalkan, bahkan tidak berhenti saat kita mati.
Lelahnya proses saat menghafal akan sirna saat kita sudah hafal kemudian menikmatinya di pertiga malam, merasakan apa yang diungkapkan Sayyid Quthb “Asy Syuur bi annal aayat, muwajjahah ilaih”. Terbayar letihnya menghafal saat qalbu selalu merasa ringan menapaki kehidupan karena penuh dengan rahmat yang Allah karuniakan kepada para penjaga Qur’an.
Rasulullah saw bersabda: ” Setiap amal itu ada masa semangat dan masa lemahnya. Barang siapa yang pada masa lemahnya ia tetap dalam sunnah (petunjuk) ku, maka ia telah beruntung. Namun barang siapa yang beralih kepada selain itu berarti ia telah celaka.” (HR. Ahmad).
Bagi yang sedang atau menghafal Al-Quran, carilah alasan kenapa saya harus menghafal Al-Quran, manfaat apa yang saya dapat dari menghafal Al-Quran dan alasan lainnya agar jadi penyemangat dikala futur/malas dan bagi yang sudah selesai hafalan Al-Quran nya mari kita jaga amanah Allah ini dengan sebaik baiknya.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? ”
(Q.S.54:40)
HUDA ’67
Follow @htquinmalang