Hamba memohon ampun pada Tuhan Yang Maha Tinggi, yang sangat ghaib, yang senantiasa menjadi tujuan setiap perenungan jiwa, yang bersemayam ditengah keghaiban yang gulita, dipersemayaman kehampaan.
Engkaulah Sang Surya yang CahayaMu menyinari segala CiptaanMu, menjadikan tongkat bagi segala hinanya Ciptaan dan merubahnya menjadi kemulyaan.
Hamba memohon pada-Mu, dengan segala kehinaan dan kedunguan insan, berdayakanlah hamba dengan segala petunjukMu.
Selayaknya seperti berdayanya seorang penyair yang mampu merangkai huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, dan kalimat tersusun menjadi sebuah gubahan syair yang indah, Engkaulah hakikat keindahan yang menjadi pencinta keindahan.
Selamanya hamba hanyalah insan yang dungu, tercipta dengan segala kenistaan, kerendahan, tetapi semua itu lenyap bersamaan dengan anugerahMu Yang Maha Kasih Sayang pada setiap insan.
Lindungi hamba dari segala sesuatu yang nista karena kesesatan iblis dan setan, karena hamba hanyalah insan yang tak tahu menahu tentang rahasia buku dari ilmu pengetahuan, apalagi memahami dan memaknai luasnya samudera keagamaan.
Hanya duka cita dan kedunguan saja yang menjadi beban bagi hati, yang meliputinya bagaikan gulita yang merajai gelapnya malam ini, hamba tak mampu meredakan keduanya yang tiada tara dalam mengerjai akal dan hati ini, karena itulah hamba mengikat syair ini.
Demi Engkau Yang Maha Tinggi, Engkau Yang Maha Mengetahui, dan Engkau Yang Maha Merajai, tuntun hambaMu yang dungu dan hina ini menjadi hamba yang patut meminta dan menyebut namaMu dalam setiap munajat-munajat cinta hamba padaMu.
*Gus Afa*