ia…
adalah nyanyian terindah
adalah asmara membara
adalah senyuman mempesona
Bagiku
bagi dia
bagi mereka
sosok-sosok tanpa dompet tebal
tanpa basa-basi kata “kekinian”
mereka para pecinta al-Qur’an
para pendamba istana impian
para anak-anak akhir zaman
tak apa jika kau dibilang pendiam
tak apa jika kau sesekali harus menyendiri
karena hakikatnya
kau adalah keluarga Tuhan
jangan mau untuk menyerah
cambuk egoismu sekeras mungkin
ingatlah awal saat kau memulai dalam mencinta
sampai kau dapat mati dalam mencinta
sampai kau dapat mati dalam merindu
pada ku…
lembaran lembaran penuh berkah itu
– Dessy Suryawati-