Khalifah Ali ra pernah berkata bahwa barang siapa yang menuntut ilmu maka akan mendapatkan surga dalam pencarian ilmunya dan barang siapa yang mencari (melakukan) maksiat maka ia akan mendapatkan neraka dalam pencarian maksiatnya.
Seseorang yang menyibukkan diri dengan bersusah payah mencari ilmu yang bermanfaat, maka pada hakikatnya orang tersebut sedang mencari surga dan ridho Allah SWT. Sedangkan orang yang berbuat dosa, yang mana hidupnya dipenuhi dengan maksiat kepada Allah, maka ketahuilah sesungguhnya ia mencari-cari pintu neraka dan murka Allah SWT.
Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah SWT, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan memberikan pengganti yang lebih baik untuknya dari jalan yang tidak pernah ia sangka.
Orang yang mulia adalah orang yang tidak bermaksiat kepada Allah. Yaitu orang yang terpuji yang memuliakan dirinya dengan bertaqwa kepada Allah dan menjaga dari perbuatan maksiat, tidak terpengaruh oleh dunia dan selalu mendahulukan serta mengutamakan akhirat.
Seorang hamba yang menjaga ketaqwaannya dengan menjalankan semua perintah Allah SWT, dalam arti semua perbuatannya sejalan dengan ajaran syariat (syara’), maka ia akan memperoleh pahala yang tak terhitung jumlahnya hingga lisan pun tak dapat mendefinisikannya.
Sebaliknya, seorang hamba yang bermaksiat kepada Allah SWT dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syariat (syara’), maka baginya siksaan yang tak terhitung beratnya hingga lisan pun sulit menggambarkan betapa perihnya siksaan tersebut.
Sufyan Ats-Tsauri ra berkata : “Setiap maksiat yang timbul karena dorongan syahwat, maka ada harapan baginya untuk memperoleh ampunan Allah SWT. Adapun setiap maksiat yang timbul karena sikap sombong, maka tidak ada harapan untuk memperoleh ampunan baginya. Karena sesungguhnya maksiat iblis terjadi akibat kesombongan dan sungguh maksiat tersebut timbul dikarenakan syahwat yang tak terkendali.”
———————
Disarikan dari kajian kitab Nashoihul Ibad,yang disampaikan oleh: ” Ustadz M. Malikul Fajri Shobah, Lc., M. Pd”
Editor :Ning Afifatul Husna
Video kajian silahkan Klik DISINI