SELEMBAR KAIN KAFAN

Kain kafan adalah sebuah selembar kain yang digunakan sebagai pembungkus seorang yang telah meninggal dunia sebelum dimakamkan oleh ummat islam dan beridentik dengan warna putih. Biasanya pada jenazah laki-laki menggunakan tiga lapis dan perempuan lima lapis.

Didalam kain kafan tidak ada sakunya karena kita tak akan bisa membawa harta uang sepersen pun sebagai bekal perjalanan, ketika kita sudah meninggal dunia maka Allah SWT tidak melihat berapa banyak harta yang kita bawa akan tetapi Allah SWT akan menanyakan berapa banyak harta yang sudah kita berikan.

Disamping itu pula warna kain kafan pun hanya satu yakni putih nan suci. Karena kelak ketika kita diliang kubur kita tak dapat memamerkan kain kita seperti kain pada umumnya yang indah berbagai macam warna dan motif dalam keadaan terbujur kaku, terbaring, tanpa ada gerak gerik sedikitpun, karena Allah SWT tidak akan melihat seberapa bagus dan mahalkah pakaian yang kita kenakan didunia. Yang tetap kita pakai hanyalah selembar kain putih, yang murah bahkan tidak ada jahitan sedikitpun.

Kain kafan hanyalah kain yang tak memiliki tutorial, tidak membutuhkan suatu kekreativitas pun ketika dikenakan oleh kita karena ketika kita telah terbujur kaku tak berdaya Allah SWT tidak menilai seberapa keren atau tidak ketika sesorang mengenakannya.

Maka ingatlah pakaian taqwa putih bukanlah pakaian yang dibuat oleh disainer ternama, tapi selembar kain putih polos tanpa warna maupun motif. Seperti harapan kita semua selama hidup, semoga hati kita putih bersih terhindar dari motif khilaf dan dosa agar kita semua termasuk orang-orang yang pantas masuk kedalam syurganya Allah SWT.

Kain kafan bagi pandangan semua manusia adalah sama, harganya sama, warnanya sama, cara memakainya sama, karena kita tidak dapat meyelipkan suatu apapun didalamnya bahkan kain tersebut menutupi seluruh tubuh kita mulai ujung kaki hingga kepala.

Maka dari itu apa yang dapat kita sombongkan ketika kain tersebut sudah menyelimuti tubuh kita. Semoga kelak kita menjadi orang-orang yang khusnul khotimah. Aminn….

oleh : M. Hilal Maulidi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.